Strategy Sandwich
Setiap produk dilempar ke pasar dengan target market/pasar
yang sudah ditentukan oleh perusahaan. Inilah yang disebut segmen pasar
produk. Sebagai contoh produk rokok, ada yang menyasar segmen menengah
ke atas, misalnya rokok Dji Sam Soe, Marlboro dll dan ada pula yang
menyasar segmen menengah ke bawah, misalnya rokok Lodjie, Rindang dll.
Tentu strategi pemilihan segmen pasar ini adalah salah satu kebijakan
penting yang harus diputuskan oleh perusahaan.
Menurut Tung Desem Waringin, dalam Marketing Revolution, meski kita
biasanya memasarkan produk atau jasa untuk segmen atas, sebenarnya kita
juga bisa mengoptimalkan pemasaran di segmen yang berbeda, termasuk di
segmen bawah sekalipun. Pertanyaannya, ”Bagaimana caranya? Apakah
nantinya tidak akan merusak atau mematikan produk atau jasa kita di
segmen atas?” Salah satu caranya, gunakan teknik sandwich.
Mungkin kita sudah pernah dengar kan? Apa itu teknik sandwich? Apa hubungan sandwich
dengan pemasaran? Jika ternyata ada peluang di segmen lain yang
berbeda dengan segmen pasar kita sebelumnya dan ternyata peluang itu
juga bisa menguntungkan untuk jangka panjang, sebaiknya kita juga bisa
membuat produk atau jasa untuk segmen baru tersebut. Dan jika kita
rancang dan kerjakan dengan baik, sebenarnya kita juga bisa mendapatkan
hasil yang optimal. Penggunaan teknik sandwich ini memungkinkan kita untuk meletakkan kompetitor di tengah-tengah kita.
Jadi kita tetap bisa memasarkan produk segmen atas, tapi kita juga bisa
memasarkan dan bersaing untuk produk segmen bawah sehingga, meskipun
ada perusahaan dengan produk atau jasa yang sejenis dan menjual
produknya dengan harga murah, bahkan banyak melakukan promo harga super
murah, kita pun tetap bisa memberikan persaingan yang positif dan
menguntungkan tanpa harus mengorbankan merek kita di segmen atas atau
premium.
Sebagai contoh bisnis maskapai penerbangan. Sebagai bisnis yang cukup
eksklusif dengan konsumen yang sebagian besar kalangan orang
berada/kaya. Namu seperti kita lihat, baca atau dengar, bahwa semakin
hari semakin banyak maskapai penerbangan baru yang membanting harganya.
Bahkan hingga harga yang lebih murah dari kereta api antar kota.
Bahkan pula ada yang bisa lebih murah dari tiket bus antarkota!
Oleh karena itu, maskapai penerbangan yang biasanya memasarkan
produknya untuk segmen menengah atas, sebenarnya juga bisa bersaing dan
tidak perlu merasa terganggu. Di antaranya dengan membuat produk baru
yang bisa memberikan harga lebih terjangkau kepada konsumen (di bawah
nama/brand yang sudah terkenal untuk maskapai menengah atasnya yang ada
sebelumnya). Namun untuk melakukan, kita harus menggarapnya dengan
serius. Jika tidak digarap dengan serius bisa menjadi bumerang bagi
perusahaan Anda. Bahkan bisa menjadi bumerang bagi nama produk atau
jasa kita yang sudah mapan sebelumnya. Meskipun harganya terjangkau,
pastikan memberi pelayanan yang baik dan memenuhi standar yang ada.
Yang terakhir ini biasanya cukup banyak diabaikan. Memberi harga murah
tapi fasilitas yang tidak memadai sehingga malah banyak orang komplain
karena tidak puas dan tidak mau lagi menggunakannya. Salah satu merek handphone ternama di Indonesia rupanya juga mampu melakukan teknik sandwich
yang baik. Selain menjual berbagai produk menengah atasnya, merek
handphone ternama tersebut juga sangat serius untuk menggarap produk
untuk segmen bawah dengan kualitas yang bisa diandalkan pula.
Sebagai contoh, meski terjadi perang harga yang sangat ketat dalam pemasaran handphone kelas menengah bawah, salah satu merek handphone
ternama tersebut rupanya sangat jeli melihat peluang yang ada di
segmen pasar yang unik (perusahaan lain mungkin belum memikirkannya
dengan matang).
Salah satunya adalah segmen bawah yang lebih spesifik, yaitu petani.
Apa hubungannya petani dengan handphone? Apa keuntungannya menggarap
pangsa petani? Apa pula nilai tambah yang bisa ditawarkan? Ternyata
kita bisa mengetahui ada produk handphone dari merek ternama
dengan harga murah, tapi bisa sangat membantu petani, antara lain bisa
mengetahui up date layanan informasi mengenai harga pasar, harga
komoditas yang ada, informasi tentang pertanian, prakiraan cuaca, dan
berbagai layanan menarik lain yang bisa membantu para petani tersebut.
Ini merupakan terobosan yang dahsyat karena seperti kita ketahui bahwa
petani di Indonesia jumlahnya sangat besar.
So, meski dianggap segmen bawah, jika bisa menjadi market leader untuk
segmen ini tentu akan mampu menghasilkan keuntungan yang dahsyat pula.
Oleh karena itu, dalam kondisi apa pun, jangan mudah terpancing oleh
persaingan harga, baik dari kompetitor ataupun dari produk atau jasa
yang kelasnya di bawah Anda. Anda tetap bisa fokus untuk mengembangkan
pemasaran di segmen atas Anda. Namun Anda juga bisa menggarap segmen
pasar menengah bawah dengan baik. Tentunya dengan suatu inovasi yang
lebih berguna bagi konsumen dan memiliki nilai tambah sangat menarik
bagi pembelinya.
Apalagi dengan diversifikasi segmen ini, kita bisa memilih, di
segmen manakan produk kita bisa berjaya, atau syukur-syukut bisa berjaya
di semua segmen
Nah,, tentu sekali lagi pengatahuan ekonomi, insting bisnis dan kemauan yang harus selalu kita asah..
btw.. ada yang bisa menebak, apakah merk handphone yang dicontohkan di atas?........
Atau malah bisa memberi contoh lain dari Produk / Perusahaan yang menggunakan strategi Sandwich?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar